Sabtu, 20 Maret 2010

Proposal Evaluation Taxes Planning 21

1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak diragukan lagi akan selalu diikuti oleh kebijakan-kebijakan di bidang perpajakan. Jika para pembuat kebijakan membuat kebijakan yang berubah-ubah, para Wajib Pajak akan menemui hambatan untuk memiliki gambaran yang jelas atas pengaruh peraturan pajak tersebut terhadap usaha yang mereka jalankan. Pada tanggal 23 September 2008, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan yang baru yaitu Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 2009.
Lebih dari 70% penerimaan negara mengandalkan pajak. Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara baik rutin maupun pembangunan. Sedangkan bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih. Meminimalisasi beban pajak dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik secara legal yaitu masih dalam bingkai undang-undang perpajakan maupun dengan cara melanggar undang-undang perpajakan. Meminimalisasi beban pajak dengan tidak melanggar peraturan perundang undangan perpajakan dikenal dengan perencanaan pajak (tax planning).
Perencanaan pajak dapat diartikan sebagai perencanaan pemenuhan kewajiban perpajakan secara lengkap, benar dan tepat waktu sehingga dapat secara optimal menghindari pemborosan sumber daya. Pada dasarnya, perencanaan pajak harus memenuhi syarat-syarat, diantaranya tidak melanggar ketentuan perpajakan, secara bisnis dapat diterima dan bukti-bukti pendukungnya memadai.
Sistem pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia adalah self assessment system, yang menuntut Wajib Pajak untuk mematuhi kewajiban perpajakan (tax compliance) dengan secara proaktif mengelola administrasi perpajakannya. Self assessment system memberikan wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang mulai dari menghitung, melapor dan menyetor jumlah pajak terutang, sedangkan sistem pembayaran (payment) yang berlaku dapat dilakukan sendiri oleh Wajib Pajak maupun melalui pemotongan pihak ketiga (withholding system).
Salah satu kewajiban perpajakan PT. INTI (Persero) sebagai wajib pajak adalah melakukan self assessment system untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. Untuk mengefisiensikan beban pajak yang harus dibayar, maka perusahaan perlu menerapkan perencanaan pajak yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perhitungan PPh pasal 21 dan pelaksanaan perencanaan pajaknya serta mengetahui apakah pelaksanaan kewajiban PPh pasal 21 PT. INTI (Persero) sudah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku
Pada umumnya, penekanan perencanaan pajak, khususnya perencanaan PPh Pasal 21 perusahaan adalah untuk meminimimalisasi kewajiban pajak tanpa melanggar peraturan perpajakan. Dalam menyusun perencanaan PPh Pasal 21, perusahaan selalu memperhatikan beberapa aspek, diantaranya adalah aspek formal, administratif dan material.
Metode pemotongan pajak yang dipakai oleh perusahaan adalah metode net basis, dimana perusahaan menanggung PPh Pasal 21 terutang seluruh pegawai. Penggunaan metode net basis masih belum efisien bagi perusahaan, maka penulis mengusulkan untuk menggunakan metode gross up untuk metode pemotongan pajak yang baru. Metode gross up merupakan metode pemotongan pajak dimana perusahaan memberikan tunjangan pajak kepada pegawai yang besarnya sama dengan pajak terutang.
Perusahaan dalam menghitung PPh Pasal 21 telah mengikuti peraturan perpajakan terbaru yaitu Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. Prosedur pelaksanaan pemotongan PPh Pasal 21 diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.03/2008. Mulai tahun 2009, perusahaan mewajibkan seluruh pegawainya untuk mendaftarkan diri guna memperoleh NPWP. Banyak keuntungan bagi Wajib Pajak yang mempunyai NPWP, diantaranya tidak diberatkan tarif sebesar 20% dari PPh Pasal 21 terutang dan dibebaskan dari pembayaran fiskal luar negeri. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya membuat perencanaan pajak untuk keuntungan sendiri tetapi juga menolong pemerintah untuk memperluas basis pajak.
Pembayaran pajak direncanakan secara baik oleh perusahaan. Disamping pembayaran pajak masih ada kewajiban pelaporan yang juga harus direncanakan dengan baik. Perusahaan menyetorkan dan melaporkan PPh Pasal 21 setiap masa-masa pajak dengan selalu tepat waktu.
Dengan banyaknya pegawai dan adanya perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan, maka penulis bermaksud untuk membantu perencanaan Pajak Penghasilan Pasal 21 pada PT. INTI (Persero) melalui proposal penelitian yang berjudul “EVALUASI TERHADAP PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA PT. INTI (PERSERO) BANDUNG ”.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, masalah yang akan dibahas untuk penelitian ini adalah :
Mengenai apakah perencanaan PPh Pasal 21 yang telah dilakukan oleh PT. INTI (Persero) masih efektif dengan adanya perubahan peraturan tentang Pajak Penghasilan yang baru.
Apa saja usaha-usaha yang dilakukan perusahaan dalam hal mengefesiensikan beban pajak dengan tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Apakah metode gross up lebih baik dibandingkan dengan metode yang digunakan perusahaan sebelumnya.
Apakah perusahaan sudah mematuhi segala ketentuan aspek formal, material,dan administratif.
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang akan diangkat dalam penelitan ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui apakah perusahaan sudah melaksanakan secara efektif segala ketentuan perundang-undangan perpajakan.
Untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang dilakukan perusahaan dalam hal mengefisiensikan beban pajak dengan tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Untuk mengetahui apakah metode gross up lebih baik dibandingkan dengan metode yang digunakan perusahaan sebelumnya.
Untuk mengatahui apakah perusahaan sudah mematuhi segala ketentuan aspek formal, material dan administratif.
3.2 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat untuk berbagai pihak, diantaranya:
Perusahaan
Dapat memberikan masukan dan pertimbangan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam melakukan perencanaan PPh Pasal 21.
Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengetahuan dengan memperkuat teori yang telah ada, karena penelitian ini merupakan bentuk implementasi terhadap peraturan dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk lebih memudahkan proses penelitian serupa yang akan dilakukan.

Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian yang akan dilakukan ini, dintaranya adalah :
Data penelitian diambil dari bulan Juli 2009 s/d September 2009, sehingga tidak dapat digeneralisasikan pada perusahaan lain.
Pada penelitian ini data utama diperoleh berdasarkan data sekunder yaitu laporan keuangan dan data pendukung berupa observasi serta wawancara terstruktur dengan bagian SDM dan bagian Pajak pada PT. INTI (Persero).
Peraturan yang digunakan adalah peraturan Perpajakan Indonesia yang terbaru.
Laporan keuangan perusahaan PT. INTI (Persero) diasumsikan benar.  
5. Kerangka Pemikiran
Kata pajak penghasilan mempunyai dua pengertian yang disatukan satu sama lain. Pengertian yang pertama mengenai “pajak” itu sendiri dan pengertian yang kedua mengenai “penghasilan”. Pengertian pajak secara bebas dapat dikatakan sebagai suatu kewajiban kenegaraan berupa pengabdian serta peran aktif warga negara dan anggota masyarakat lainnya untuk membiayai keperluan negara berupa Pembangunan Nasional yang pelaksanaannya diatur dalam undang–undang dan peraturan-peraturan untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara. Dengan kata lain, pengertian pajak dapat dikatakan balas jasa yang diberikan masyarakat kepada Pemerintah atas fasilitas-fasilitas yang dapat kita nikmati untuk kehidupan yang layak dalam suatu negara. Sedangkan penghasilan adalah jumlah uang yang diterima atas usaha yang dilakukan orang perorangan, badan, dan bentuk usaha lainnya yang dapat digunakan untuk aktivitas ekonomi seperti mengkonsumsikan dan atau menimbun serta menambah kekayaan.
Menurut Pasal 4 ayat 1 UU PPh No. 17 tahun 2000, yang dimaksudkan dengan penghasilan yaitu, setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia atau dari luar Indonesia yang dipakai untuk konsumsi dan atau menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.
Jadi pengertian Pajak Penghasilan adalah :
“suatu pungutan resmi yang ditujukan kepada masyarakat yang berpenghasilan atau atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak untuk kepentingan negara dan masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara sebagai suatu kewajiban yang harus dilaksanakannya.” (Djuanda, 2003).

Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor privat (perusahaan) ke sektor publik. Dengan adanya pemindahan sumber daya tersebut akan mempengaruhi daya beli atau kemampuan belanja (spending power) dari sektor privat. Agar tidak terjadi gangguan yang serius terhadap jalannya perusahaan, maka pemenuhan kewajiban perpajakan harus dikelola dengan baik.
Dalam praktek bisnis, umumnya perusahaan mengidentifikasikan pembayaran pajak sebagai beban. Perusahaan akan berusaha untuk meminimalkan pembayaran pajak tersebut untuk mengoptimalkan besarnya laba. Dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing, maka perusahaan wajib menekan biaya seoptimal mungkin. Demikian juga dengan kewajiban membayar pajak, karena merupakan biaya yang menurunkan laba sesudah pajak. Upaya dalam melakukan penghematan pajak secara legal dapat dilakukan melalui manajemen pajak. Manajemen pajak adalah strategi dibidang perpajakan yang bertujuan untuk menekan jumlah pajak dengan cara yang benar dan merupakan langkah awal dari manajemen perencanaan pajak.(Lumbantoruan, 1996:483).
Perencanaan pajak (tax planning) adalah
“proses mengorganisasi usaha Wajib Pajak atau kelompok Wajib Pajak sedemikian rupa sehingga utang pajaknya, baik pajak penghasilan maupun pajak-pajak lainnya berada dalam posisi yang paling minimal, sepanjang hal ini dimungkinkan oleh ketentuan perundang-undangan perpajakan maupun secara komersial.” (Zain, 2005:43).

Namun perlu diingat bahwa legalitas perencanaan pajak tergantung dari instrumen yang dipakai. Legalitas baru dapat diketahui secara pasti setelah ada serangkaian peraturan pajak seperti Undang-undang Pajak, keputusan Direktorat Jenderal Pajak, dan keputusan Menteri Keuangan. Seiring dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, terdapat juga beberapa peraturan-peraturan baru mengenai PPh Pasal 21. Diantaranya yang paling utama adalah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.03/2008, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.03/2009, dan Peraruran Direktur Jenderal Pajak Nomor PER -31/PJ/2009.
Perencanaan pajak yang baik memerlukan suatu pemahaman terhadap undang-undang dan peraturan pajak. Dengan adanya Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008 yang mulai diberlakukan pada awal tahun 2009, pemerintah tampaknya ingin memberikan insentif dengan cara menurunkan tarif pajak penghasilan. Adapun tujuannya adalah untuk menyesuaikan dengan tarif pajak penghasilan yang berlaku di negara-negara tetangga yang relatif lebih rendah, meningkatkan daya saing di dalam negeri, mengurangi beban pajak dan meningkatkan kepatuhan beban pajak.
Bagi Wajib Pajak, perubahan ini harus diperhatikan dalam membuat perencanaan pajak supaya efektif. Setiap perencanaan pajak untuk strategi-strategi keuangan harus memperhitungkan perubahan-perubahan ini. Sebagai akibat dari perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan, sebagian besar Wajib Pajak baik Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Wajib Pajak Badan harus merumuskan ulang perencanaan pajak mereka. Strategi pajak yang bekerja dengan baik di masa yang lalu mungkin tidak efektif untuk masa yang akan datang.
Salah satunya adalah penggunaan metode gross up. Metode gross up merupakan metode pemotongan pajak dimana perusahaan memberikan tunjangan pajak yang jumlahnya sama besar dengan jumlah pajak yang dipotong dari karyawan (Bwoga, 2007). Dengan menggunakan metode ini, biaya tunjangan pajak tersebut dapat dibiayakan sehingga laba perusahaan menurun dan PPh Badan pun akan ikut menurun.
Metode gross up merupakan salah satu dari 3 metode pemotongan pajak yang diperbolehkan di Indonesia. Yang lainnya adalah metode net basis yaitu metode pemotongan pajak dimana PPh Pasal 21 terutang karyawan ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan. Metode gross adalah metode pemotongan pajak dimana PPh Pasal 21 terutangnya ditanggung oleh pegawai sehingga mengurangi take home pay pegawai.
Metode gross up adalah contoh penggunaan tax saving yang merupakan salah satu penerapan strategi umum perencanaan PPh Pasal 21, yaitu upaya mengefisiensikan beban pajak dengan tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Strategi umum perencanaan PPh Pasal 21 lainnya adalah melaksanakan secara efektif segala ketentuan perundang-undangan perpajakan dan mematuhi segala ketentuan administratif. (Dini, 2009).
Proposal yang diajukan oleh penulis ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam mengevaluasi penerapan perencanaan PPh Pasal 21 sehubungan dengan adanya perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan.
6. Metodologi Penelitian dan Data Penelitian
6.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif anĂ¡lisis dengan rancangan penelitian studi kasus, yaitu suatu metode penelitian dengan cara mengumpulkan data yang kemudian diolah, dianalisis, dan diteliti lebih lanjut dengan dasar-dasar yang diperoleh untuk kemudian dianalisa dan diambil kesimpulan secara kuantitatif.
6.2 Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan cara observasi. Jenis data yang didapatkan adalah data sekunder berupa dokumen. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari bagian SDM dan bagian Pajak. Dari bagian SDM berupa rincian penghasilan pegawai tetap atas penghasilan teratur periode bulan Juli 2009 s/d September 2009 dan perhitungan PPh Pasal 21 nya. Selain itu, didapatkan pula data yang berhubungan dengan sejarah, aktivitas utama perusahaan, deskripsi jabatan dan struktur organisasi PT. INTI (Persero). Dari bagian Pajak adalah kebijakan perusahaan mengenai PPh Pasal 21 dan dokumen-dokumen lainnya yang membantu menghitung penghasilan pegawai.
Selain data berupa dokumen, didapatkan juga data primer. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan kepala bagian yang terkait dengan perhitungan penghasilan pegawai yaitu bagian SDM dan bagian Pajak.
6.3 Teknik Pengolahan dan Alat Analisi Data
Pengolahan data dilakukan dengan deskriptif naratif. Perhitungan PPh Pasal 21 yang dilakukan oleh perusahaan disajikan kemudian dibandingkan dengan hasil evaluasi berdasarkan pada teori-teori yang telah dikemukakan pada pendekatan masalah. Perhitungan menggunakan matriks tabulasi data. Setelah dianalisis perbedaannya, kemudian dibandingkan dengan berbagai metode pemotongan pajak dan dipilih alternatif yang terbaik.
7. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini akan dilakukan di PT. INTI (Persero), Jl. Moch. Toha No. 77 Bandung. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April s/d Juni 2010.

Rabu, 11 November 2009

English 3 UTS

1. REPLACED WORDS
• Apollo, plagued by management problems, failed (to use an opportunity) => (to take advantage of) the trend.
• Depardieu (discovered) => (find out) that two of Apollo’s top French competitors were introducting a new line of suntan products.
• Suntanning was the symbol of success and leisure, (imaguning) => (conjuring up) images of the rich and famous relaxing on the beaches of St. Tropez.
• Mr. Depardieu never (adjusted) => (in order) to being the employees of a large foreign conglomerate.
• Mr. Depardieu was aware that many of his employees were (trying) => (looking for job) to find jobs elsewhere.
• Should production levels of the old (mainstay) => (bread and butter) products be sacrificed to produce the new product line?.
• Mr. Depardieu needed to determine how many working hours his employees required (so that) => (to get used ) to meet the deadline?.
• (Even though) => (in spite of) the difficult situation, Apollo must meet the deadline.


2. ARRANGE DIALOGS
TO OPEN THE DICUSSION
Managing Director : Right, let’s get started. As you knoe, we are just about to launch a major new product. But yesterday I was approached by a representative of our union, demading an introduction of flextime for their members and threatening some kind of go-slow. One departement has alredy banned overtime and I’m afraid that we could have a strike on our hands before long. I’ve called this meeting firstly to look into ways of avoiding any further industrial action and secondly to review the whole situation regarding flextime.
Perhaps you’d like to start, Bob, and put us in the picture.
Production Manager : Well Graham, this morning I spent three hours with the unions and basicsly they want the same privileges as our administrative people. Frankly I don’t blame them. They resent the fact that anybody with an office job can do exactly as they please.
Personnel Manager : Hold on, what do you mean by that ? Are you implying . . . .
Managing Director : Just a minute, Anne, let Bob finish what he was saying. We’ I come to your point later.
Production Manager : Anyway, as I was saying, my peopleresent the fact that your department can walk in at ten in the morning when we’ve already done half a day’s work. We have to be in the factory at seven, but your people can do exacly what they want.
Personnal Manager : What do you mean by that ? You know very well that everybody works fourty hours. The only difference is that they can come in anytime between seven and ten.
Managing Director : Look, all this is very interesting but you’re missing the point. The question is not whether flextime is a valid concept but how we’re going to avoid strike.
Now let’s move on. Why can’t we introduce flextime in your production depatment.
Production Manager : Well, it is not that I’ve got anything against flextime but you really can’t introduce it at shop floor level. We have to keep the assembly line moving at all times and it just wouldn’t be possible to have people coming in when they please. The plant is old and any changes would mean extensive redesign.
Personnal Managing : I’m sorry but that’s hardly my problem. You can’t expect me to drop a system just because you can’t find ways of adapting.

TO ASK FOR OPINIONS , TO PRESENT AND SUPPORT OPINIONS and TO AGREE AND DISAGREE
Managing DIrector : What are you feeling . . . . .
Marketing Manager : Well, personally , i think we have got to avoid . . . . .
Head of Research : I disagree complete . You are beeing to emotional . . . . .
Financial Director : And why not both ?? take the case of Neco . . . .
Managing Director : Yes, but you have got remember that neco is four times . . . . .
Head of Research : In other words , you wont take the risk.
Managing Director : On the countrary , philip, i'm only trying to do what is the best
Head of Research : Maybe, but if there is more profit . . . . .
Financial Director : Exactly, You’ve got to think of your shareholders too.
Managing Director : Well, I think we all need to think more about this whole matter . .

Senin, 09 November 2009

Metlit UTS

1. KONSEP DASAR PENELITIAN
Penelitian = suatu penyelidikan yg sisitematis yg harus dipenuhi untuk memperoleh informasi yg berguna dalam pengembangan imu dan pemecahan masalah.

Syarat” Penelitian :
1. Sistematis = terdapat aturan, prosedur, batasan dan ruang linkup yg jelas.
2. Empiris = harus mengumpulkan data” yg cukup dan representative sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.
3. Rasional = menggunakan penalaran logis dan tidak memihak dalam menarik kesimpulan.

Proses Penelitian :
1. Penemuan masalah = hal yg paling sulit dan krusial, mencakup tahap” (identifikasi bidang permasalahan, pemilihan atau penentuan pokok permasalahan dan perumusan masalah)
2. Telaah teoritis = untuk menyusun kerangka teoritis yg menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian sehingga dapat di tarik hipotesis.
3. Pengujian fakta = pemilihan data (penentuan jumlah dan jenis data yg diteliti), pengumpulan data (survey dan observasi), analisis data (hasil akan digunakan sebagai bukti yg meyakinkan)
4. Kesimpulan = memberikan feedback pada masalah

Kriteria Penelitian Ilmiah :
a. Menyatakan tujuan yg jelas
b. Menggunakan landasan teoritis dan pengujian data yg relevan
c. Mengembangkan data hipotesis yg dapat di uji dan telaah teoritis atau berdasarkan pengungkapan data
d. Mempunyai kemampuan unruk di uji ulang (replikasi)
e. Memilih data dgan presisi sehingga hasilnya bisa dipercaya
f. Menarik kesimpulan secara obyektif
g. Melaporkan hasilnya secara parsimony

Metode Ilmiah
“cara menerapkan prinsip” logis terhadap penemua, pengesahan, dan penjelasan kebenaran”. (Almock)
“pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh interelasi.” (Ostle)

Kriteria = berdasarkan fakta, bebas prasangka, menggunakan prinsip” analisis, menggunakan hipotesis, menggunakan ukuran objektif, menggunakan teknik kuantifikasi (ukuran” apa saja yg digunakan)

Langkah” Penelitian :
1. Memilih dan mengidentifikasi masalah
2. Survey terhadap data yg tersedia
3. Memformulasikan hipotesis
4. Mengumpulkan data primer
5. Mengolah dan menganalisis menjadi intrepretasi
6. Membuat generalisasi dan kesimpulan
7. Membuat laporan

Schluter :
1. Memilih bidang topik dan judul
2. Survey lapangan untuk merumuskan masalah yg ingin dipecahkan
3. Membuat biografi atau daftar pustaka atau studi literatur
4. Memfomilasikan dan mengidentifikasi masalah
5. Membedakan dan membuat outline dari masalah
6. Mengklasifikasikan masalah
7. Menentukan data yg dikehendaki sesuai pokok dasar masalah
8. Menentukan apakah bukti tersedia
9. Menguji data
10. Mengumpulkan data
11. Mengatur data secara sistematis secara analisis
12. Menganalisis data
13. Mengatur data untuk presentasi
14. Menggunakan foot note
15. Menulis laporan penelitian

2. LINGKUP DAN KLASIFIKASI PENELITIAN BISNIS
Tujuan Penelitian :
1. Penelitian dasar = untuk mengetahui konsep tertentu secara lebih mendalam
• Penelitian deduktif = untuk menguji kebenaran teori pada keadaan tertentu
• Penelitian induktif = untuk mengembangkan teori melalui pengungkapan fakta
2. Penelitian terapan = menekan pada pemecahan masalah” praktis, untuk menjawab spesifikasi dalam rangka penentuan kebijakan, tindakan atau kinerja tertentu.
3. Penelitian evaluasi = untuk menilai efiktifitas suatu tindakan, kegiatan atau program.
4. Penelitian dan pengembangan = untuk mengembangkan produk baru atau mengembangkan proses untuk menghasilkan produk.
5. Penelitian tindakan = untuk segera dipergunakan sebagai dasar tindakan pemecahan masalah yg ada.

Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Karakteristik Masalah :
1. Penelitian historis = penelitian terhadap masalah” yg berkaitan dgn fenomena masa lalu, untuk melakukan rekonstruksi fenomena masa lalu secara sistematis, obyektif, akurat dan untuk menjelaskan fenomena masa sekarang atau mengantisipasi fenomena di masa yg akan datang.
2. Penelitian deskriptif = penelitian terhadap masalah” berupa fakta” saat ini dari suatu populasi untuk menjawab pertanyaan yg berkaitan current status dari subyek yg diteliti.
3. Studi kasus dan lapangan = penelitian dgn karakteristik masalah yg berkaitan dgn latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yg diteliti, serta interaksi.
4. Penelitian korelasional = penelitian dgn karakteristik masalah berupa hub. korelasional antara 2 variable
5. Penelitian kausal komparatif = penelitian dgn karakteristik masalah berupa hub. sebab akibat antara 2 variable atau lebih.
6. Penelitian eksperimen = penelitian dgn karakteristik maslah yg sama dgn penelitian kausal komparatif.

Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Jenis Data :
1. Penelitian opini = terhadap data berupa opini atau pendapat responden untuk menyelidiki pandangan, persepsi atau penilai responden terhadap masalah tertentu yg berupa tanggapan terhadap diri responden atau kondisi lingkungan dan perubahannya.
2. Penelitian empiris =penelitian terhadap fakta empiris yg diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman dan lebih menekankan penyelidikan aspek prilaku daripada opini.
3. Penelitian arsip = penelitian terhadap data yg tertulis atau berupa arsip data.

3. MASALAH PENELITIAN
Penelitian dapat dilihat sebagai proses mencakup 2 tahap :
a. penemuan masalah
b. pemecahan masalah
“ baik penelitian dasar maupun penelitian terapan hasil nya langsung dapat digunakan untuk membuat keputusan“(Cooper dan Emory 1995)
“ perumusan masalah dengan baik merupakan setngah dari tahap pemecahan masalah” (Issac dan Michael 1989)

Sumber penemuan masalah
Masalah = penyimpangan antara kondisi yg seharusnya dgn kenyataan yg benar” terjadi.
Menurut (Stoner 1982) Masalah dapat diketahui bila:
a. terdapat penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
b. terdapat penyimpangan antara rencana dan kenyataan
c. ada pengaduan
d. ada kompetisi

Sumber masalah penelitian berasal dari :
a. literatur yang dipubikasikan : buku teks, jurnal, atau text data base
b. literatur yang tidak dapat dipubikasikan : lap TA, skripsi, tesis, disertasi, paper, atau masalah” seminar, dll

Rumusan masalah yang baik menurut (Fraenkle dan Wallen 1990) :
a. harus feasible = maslah harus dicarikan jawabannya melalui sumber yg jelas, tidak menghabiskan dana, tenaga dan waktu
b. harus jelas = semua orang memberikan presepsi yang sama terhadap masalah tsb
c. harus signifikan = jawaban tersebut harus ada kontirbusi terhadap pengembangan ilmu atau pemecahaan masalah kehidupan manusia
d. bersifat etis = tidak berkenaan dengan hal” yg bersifat etika, moral, nilai” keyakinan dan agama.

Rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya dalam tujuan penlitian (Tuckman 1998). contoh : penelitian ini di maksudkan untuk menguji naskah, apakah ada hub. antara penyusunan anggaran partisipatif dgn kinerja manajerial.

Latar belakang masalah = segala informasi yang diperlukan untuk mengerti permasalahan yang ada

Tipe maasalah penelitian tergantung pada disiplin ilmu dan bidang studi yang menjadi minat dan perhatian peneliti, (Uma Sekaran 1992) ada 4 tipe masalah bisnis:
a. masalah yang ada saat ini di organisasi memrlukan solusi
b. area di organisasi memrlukan pembenahan atau perbaikan
c. persoalan teoritis yang memerlukan penelitian untuk menjelaskan fenomena
d. pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban empiris

Bentuk” masalah penelitian:
a. permasalahan deskriptif = suatu permaslahan yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri baik satu atau lebih. Peneitian deskriptif merupakan penelitian dalam bidang bisnis (Emory 1995)
Contoh rumusan masalah deskriptif:
a. seberpa tinggi tingkat produktivitas kerja karyawan PT XX
b. apakah sistem penerimaan kas PT XX telah mmemadai
c. berapa tingkt efektifitas penjualan dan jumlah barang yang terjual
d. bagaimana perhitungan harga pokok produk tsb
b. permasalahan komparatif = suatu permaslahan penelitian yang bersifat membandingan keberadaan suatu variabel atau lebih pada suatu sampel yang berbeda.
Contoh :
apakah ada perbedaan produktivitas kerja PNS, BUMN dan pegawai swasta? (1 variable pada 1 sampel)
apakah ada perbedaan kemampuan dan disiplin kerja antara pegawai swasta nasional dan perusahaan asing? (2 variable pada 2 sample)
c. permasalahan asosiatif = suatu pertanyaan penelitian yang bersifat hubungan antar dua variabel atau lebih. Terdapat 3 bentuk hubungan yaitu:
a. hubungan simetris yaitu hubungan antara dua varibel atau lebih yang kebetulan muncul bersamaan
b. hubungan kausal yaitu hubungan bersifat sebab akibat ada variabel independen(mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi)
c. hubungan interaktif/timbalbalik yaitu hubungan saling mempengaruhi disini tidak diketahui mana independen dan dependen

Metode penemuan masalah :
a. pendekatan formal ada 6 metode yang dapat digunakan untuk menemukan masalah yaitu
1. metode analogi = menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari hasil penelitian pada bidang tertentu untuk menemukan masalah npenelitian pada bidang lain yang terkait.
2. Metode renovasi = dapat menentukan cara memperbaiki komponnen teori yang kurang relevan atau metode lain yang lebih efefktif
3. metode dialektis = dengan mengajukan usulan pengembangan thd teori atau metode yang telah ada.
4. Metode morfologi = yang dapat menemukan masalah penelitian dengan menganalisis berbagai kemungkinan kombinasi bidang masalah penelitian yang salah berhubungan.
5. Metode dekomposisi = penelitian dengan cara membagi masalah ke dalam elemen” yang lebih spesifik.
6. Metode agregasi = yang dapat menemukan masalah penelitian dengan menggunakan hasil penelitian dari berbagai bidang penelitian yang berbeda untuk menemukan masalah yang lebih kompleks.
b. pendekatan informal terdiri dari 4 metode :
1. metode perkiraan = yang berdasarkan intuisi membuat keputusan mengenal situasi tertentu yang diperkirakan mempunyai potensi masalah.
2. metode fenomenologi = menemukan masalah penelitian berdasarkan hasil observasi thd fakta atau kejadian.
3. metode consensus = ide masalah penelitian ditemukan berdasarkan adanya konsensus dalam praktek bisnis.
4. metode pengalaman = masalah penelitian ditemukan berdasarkan pengalaman perusahaan atau orang” dalam perusahaan.

Kesalahan umum dalam menemukan masalah
Beberapa masalah yang umumnya dilakukan peneliti dalam tahap penemuan masalah penelitian. (Issac Michael 1989):
1. Peneliti mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan peneitian yang jelas
2. Peneliti memperoleh sejumlah data dan berusaha untuk merumuskan masalah peneitian sesuai dengan data yang tersedia.
3. Peneliti merumuskan masalah peneiti dalam berntuk terlalu umum.
4. Peneliti menmukan masalah tanpa terebih dahulu menelaah hasil2 penelitian sebelumnya dengan topik sejenis.
5. Peneliti memilih masalah penelitian yang hasilnya kurang memberikan kontribusi thd pengembangan teori atau pemecahan masalah


4. KERANGKA TEORITIS
Teori = logika atau penalaran yg merupakan seperangkat konsep, definisi dan proposisi yg disusun secara sistemtis.
Fungsi teoritis
1. menjelaskan (explanation) = memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variable yg diteliti
2. meramalkan(prediction) = merumuskan hipotesa dan menyusun instrumen penelitian dan penyg bersifat prediktif
3. pengendalian (controlling) = membahas hasil penelitian dan selanjutnya digunakan untu memberikan dalam upaya memecahkan masalah.

Kerangka teoritis sebagai landasan dalam suatu penelitian yg relevan dgn variabe yg diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yg di uraikan / dideskripsikan akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknik tergantung pada jumlah variable yg diteliti.

Langkah” untuk mendeskripsikan teori :
1. Tetapkan nama dan jumlah variable yg diteliti
2. Cari sumber bacaan (buku, text book, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian, TA, skripsi atau tesis) sebanyak”nya yg relevan dgn setiap variable yg diteliti.
3. Lihat daftar isi setiap buku atau text book, dan pilih topik yg relevan dgn variable yg diteliti.
4. Cari definisi setiap variable yg akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu sumber dgn sumber lainnya, dan pilih definisi yg sesuai dgn penelitian yg dilakukan.
5. Baca seluruh topik buku yg sesuai dgn variable yg diteliti, lakukan analisa dan buatlah rumusan tentang isi setiap sumber bacaan.
6. Deskripsikan teori yg telah dibaca dari berbagai sumber bacaan ke dalam bentuk tulisan

Variable penelitian = suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yg mempunyai variasi tertentu yg ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

Variable secara konseptual :
1. Variable independent = variable yg mempengaruhi atau yg menjadi sebab terjadinya variable dependen (terikat)
2. Variable dependen = variable yg dipengaruhi atau yg menjadi akibat karena adanya variable independent (bebas).
3. Variable moderating = variable yg mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hub. antara variable independent dgn variable dependent.
4. Variable intervening = variable yg secara teoritis mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hub. antara variable imdependent dgn variable dependent, namun tidak dapat diamati dan diukur.

Kerangka berpikir
 model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dgn berbagai faktor yg telah di identifikasi sebagai masalah yg penting (Uma Sekaran 2000).
 suatu penelitian hanya di kemukakan apabila dalam penelitian tsb meibatka 2 variable, dan apabila penelitian hanya membahas satu atau lebih variable mandiri maka yg dilakukan oleh peneliti cukup mengemukakan deskripsi teoritis untuk setiap variable dan argumentasi terhadap variasi besaran variable yg diteliti (Sapto Haryoko 1999).
 penelitian yg mengkaji 2 variable atau lebih, biasanya dirumuskan hipotesa yg berbentuk komparasi atau hub. oleh karena itu dalam rangka menyusun hipotesa penelitian yg berbentuk hub. maupun komparasi, maka perlu dikemukakan kerangka berpikir.

Langkah” menyusun kersngks berpikir yg selanjutnya merumuskan hipotesa :
1. menetapkan variable yg diteliti
2. membaca buku dan hasil penelitian
3. deskripsi teori dan hasil penelitian
4. analitis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
5. analisis komparatif tehadap teori dan penelitian
6. sintesa / kesimpulan

Kerangka berpikir yg baik meliputi (Uma Sekaran 2000) :
1. variable yg diteliti harus dijelaskan
2. deskripsi dalam kerangka berpikir harus dapat menunjukkan dan menjelaskan kaitan antar variable yg diteliti dan ada teori yg didasari
3. deskripsi jg harus dapat menunjukan dan menjelaskan apakah hub. antar variable itu positif atau negatif, berbentuk simetris, kausal atau interaktif
4. selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk model penelitian, sehingga pihak lain dapat memahami kerangka berpikir yg dikemukakan dalam penelitian

Hipotesis = jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, karena jawaban yg diberikan baru didasarkan pada teori yg relevan, belum didasarkan pada fakta empiris.

2 macam hipotesis penelitian :
 hipotesis nol = menyatakan suatu hub. antar variable yg definitif atau eksak sama dgn nol, atau secara umum dinyatakan bahwa tidak ada hub. atau perbedaan antar variabe yg diteliti. contoh : tidak ada perbedaan signifikan antara presepsi akuntan dan mahasiswa terhadap etika bisnis
 hipotesis alternatif = menunjukkan adanya hub. atau perbedaan antar variable yg diteliti. contoh : ada perbedaan motivasi kerja yg signifikan antara pekerja pada perusahaan asing dgn perusahaan nasional

Karakteristik hipotesis yg baik :
1. berupa pernyataan yg mengarah pada tujuan penelitian
2. dinyatakan dalam kalimat yg jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran
3. dapat di uji dgn data yg dikumpulkan dgn metode ilmiah

5. PEMILIHAN DATA (SAMPEL)PENELITIAN
Populasi = sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karateristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

Tipe data penelitian :
1. Data kuantitatif adalah data yang menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu,misalnya pendapatan, nilai persediaan, gaji karyawan dll.
2. Data kualitatif adalah data yang dapat dikategorikan tetapi tidak dapat dikuantitatifkan, misalnya jenis pekerjaan, jenis kelamin, musim, selera konsumen dll.

Sampel adalah kegiatan meneliti yang jumlahnya sebagian dari elemen” populasi.
Sensus adalah kegiatan meneliti yg jumlahnya seluruh elemen populasi.

Alasan penelitian Sampel
1. Jika jumlah elemen populasi relative banyak
2. Kualitas data yang dihasilkan oleh penelitian sampel sering lebih banyak dibandingkan dgn hasil sensus,karena proses pngumpulan dan analisis data sampel relative sdikit maka dpt dilakukan dgn lebih teliti.
3. Proses penelitian dgn mengunakan data sampel relative lebih cepat daripada sensus , sehingga informasi yg dibutuhkan dari hasil penelitian dpt cepat disajikan.
4. Penelitian sampel tpt dilakukan terutama kasus pengujian yg sifatnya merusak.

Kriteria pemilihan sampel :
1. Akurasi sampel = sejauh mana sampel dpt mngestimasi parameter ppulasi dgn tepat.Akurasi berkaitan dgn tingkat keyakinan(confidence level).
2. Presisi sampel = sejauh mana hasil penelitian brdasarkn sampel dpt merefleksikan realitas populasi yg diteliti. Presisi mnunjukan tingkat ktepatan hasil penelitian , yg umumnya dinyatakan dgn interval keyakinan (confidence interval) dari sample terpilih.

Prosedur pemilihan sampel
a. Mengidentifikasi populasi = populasi yg relavan dgn tujuan / masalah penelitian.

b. Memilih kerangka pemilihan sampel (Sample frame). Kerangka sampel = elemen” populasi yg akan dijadikan dasar untuk menentukan sampel.


c. Menentukan metoda pemilihan sampel. Metoda pmilhan sampel secara garis besar dikelompokan menjadi dua :
1. Probability sampling = teknik pmilihan sampel yg mmberikan peluang yg sama bagi setiap elemen populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi :
• Simple random sampling = pemilihan sampel dari elemen ppulasi dilakukan secra acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tsb.
• Systematic sampling = teknik ini seluruh elemen ppulasi diberi nomor urut dan sampel dipilih dgn nmr tertentu secara acak.
• Stratified random sampling = teknik ini digunakan bila ppulasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
• Cluster sampling = teknik ini elemen ppulasi dibagi kedalam beberapa sub kelompok berdasarkan criteria yg tersedia dalam data.
• Area sampling = merupakan teknik pemilihan sampel acak berdasarkan kelompok dari populasi yg lokasi geografisnya terpencar.
2. Non-Probability sampling = teknik pemilihan sampel yg tidak memberikan peluang atau kesempatan yg sama bagi setiap elemen populasi untuk dipilh menjadi anggota sampel.
• Convience sampling = teknik ini memilih sampel dari elemen populasi yg datanya mudah diperoleh peneliti.
• Judgment sampling = teknik pemilihan sampel tidak secara acak yg informasinya diperoleh dgn menggunakan pertimbangan tertentu.
• Quota sampling = pemilihan sampel tidak secara acak dapat dilakukan berdasarkan kuota (junlah tertinggi) untuk setiap kategori dlm suatu ppulasi.
• Snowball sampling = teknik pemilihan sampel dimana sampel pertama dipilih dgn metode probalitas, dan kemudian sampel berikutnya diperoleh informasi yg diberikan dari sampel yg pertama.

d. Menentukan ukuran sampel (sample size)
Sx=s/akar (n-1)
Sx= variasi ppulasi
S= standar deviasi rata2 sampel

e. Menentukan unit sampel, Unit sampel = suatu elemen atau sekelompok elemen yg menjadi dasar untuk dipilih sebagai sampel. Kesalahan proses pemilihan sampel dapat berupa kesalahan dalam :
1. Penentuan kerangka sampel
2. Pemilihan sampel secara acak

6. SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA
Jenis Data :
1. Data subyek = jenis data penelitian yg berupa opini, sikap, pengalaman atau karateristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian.
2. Data fisik = jenis data penelitian yg berupa objek atau benda benda fisik. Data fisik dpt berupa benda berwujud yg menjadi bukti suatu keberadaan atau kejadian pada masa lalu.
3. Data dokumenter = jenis data penelitian yg antara lain berupa faktur, jurnal, surat2, notulen rapat, memo atau dalam bentuk laporan program. Data documenter memuat apa dan kapan kejadian atau transaksi , serta siapa yg terlibat dlm suatu kejadian.

Sumber Data :
1. Data primer = sumber data penelitian yg diperoleh secara langsung dari sumber asli tidak melalui media perantara. Data primer dapat berupa opini sunjek (orang) secra individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian / kegiatan dan hasil pengujian2.
2. Data Sekunder = sumber data penelitian yg diperoleh peneliti secra tdk langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain)

Tipe data sekunder :
1. Data internal = dokumen2 akuntansi dan oprasi yg dkumpulkan, dicatat dan disimpan di dlm suatu organisasi merupakan tipe data internal..contohnya Faktur, jurnal, laporan keuangan, laporan manajerial, memo manejemen, notulen rapat, dll.
2. Data eksternal = umumnya disusun oleh suatu entitas selain penelitian dari organisasi yg bersangkutan.

Penelusuran data sekunder dilakukan dgn dua cara :
1. Penelusuran secra manual untuk data dlm format kertas hasil cetakan.
2. Penelusuran dgn computer untuk data dalam format elertronik.


Metode Pengumpulan Data Primer.
1. Metode survey = metoda pengumpulan data primer berdasarkan komunikasi antara peneliti dgn responden yg mengunakan pernyataan lisan atau tertulis. Metode survey, yaitu Wawancara dan kuesioner.

- Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data , apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
- Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dgn cara mmberikan seperangkat pernyataan / pernyataan tertulis kpd responden u/ dijawab.

Teknik pengumpulan data (Uma Sekaran 1992):
1. Prinsip penulisan kuesioner :
1. Isi pernyataan / pernyataan harus disusun u/ memenuhi tujuan penelitian.
2. Bahasa yg digunakan dlm penulisan kuesioner harus disesuaikan dgn kemampuan bahasa responden.
3. Tipe pernyataan dalam kuesioner dapat terbuka atau tertutup, sehingga harus sesuai dengan layout kuesioner.
4. Setiap pernyataan dalam kuesioner jangan mendua sehingga menyulitkan responden untuk menjawab.
5. Pernyataan dlm kuesioner sebaiknya tidak menanyakan hal-hal yg sekiranya responden sudah lupa.
6. Pertayaan dalam kuesioner sebaiknya tidak mengiringi ke jawaban yg baik saja atau jelek saja.
7. Pernyataan dalam kuesioner sebaiknya tidak terlalu panjang sehingga akan membuat responden jenuh dalam mengisi.
8. Urutan pertayaan dalam kuesioner, dimulai dari yg umum menuju ke hal yg spesifik atau dari yg mudah menuju ke hal yg tersulit.

2. Prinsip pengukuran = yg diberikan kepada responden merupakan instrument penelitian, yg digunakan untuk mengukur variable yg akan diteliti.
3. Penampilan fisik kuesioner sebagai alat pengumpulan data akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi kuesioner.

Teknik Survey :
- Wawancara Tatap muka
. kelebihan
1. Menghasilkan lebih banyak data.
2. Kontak langsung dengan responden, sehingga peneliti dapat menanyakan masalah yg lebih komplek, sensitive, atau controversial.
3. Tingakat partisipasi responden relative tinggi.
. kelemahan
1. Memungkinkan terjadinya bias pewawancara
2. Memerlukan waktu dan biaya yg relative bnyak jika jumlah responden relative besar dan secara geografis letaknya terpencar.

- Wawancara via telepon
. kelebihan
1. Waktu pengumpulan data responden relative lebih cepat dgn tenaga dan biaya yg relative lebih sedikit
2. Memperoleh tanggapan segera dari responden setelah pewawancara dapat menghubunginya lewat telepon.
.kelemahan
1. Pewawancara tidak dapat mengamati ekspresi responden saat diwawancara
2. Responden setiap saat menolak u/ menanggapi pertanyaan dgn memutuskan hubungan telepon.
3. Durasi wawancara relative terbatas.

Kuesioner secara Langsung
.kelebihan
1. Peneliti dapat memberikan penjelasan mengenai tujuan survey dan pernyataan kurang dipahami oleh responden.
2. Tanggapan langsung atas kuesioner dapat langsung dikumpulkan o/ peneliti setelah diisi o/ responden.
.kelemahan
1. Waktu dan biaya pengumpulan biaya data relative banyak jika responden yg harus dihubungi secara geografis terpencar.
2. Memungkinkan terjadinya bias o/ surveyor.

Kuesioner melalui pos
. kelebihan
1. Pengumpulan data responden yg secara geografis terpencar memerlukan waktu dan biaya relative sedikit dgn teknik wawancara
2. Jumlah pernyataan yg diajukan relative banyak
3. Meminimasi kemungkinan terjadinya bias oleh peneliti.
.kelemahan
1. Tingkat tanggapan responden umumnya lebih rendah.
2. Tanggapan responden tidak sesuai dgn konteks / maksud pertanyaan dlm kuesioner
3. Responden kemungkinan mengisi kuesioner secara tidak lengkap.


Metode observasi = segi proses pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi :
1. Observasi berperan serta = peneliti terlibat dgn kejadian sehari-hari orang yg sedang diamati / yg digunakan sebagai sumber data penelitian.
2. Observasi nonpartisipasi = peneliti tdk terlibat secra langsung hanya sebagai pengamat yg independen.
3. Observasi terstruktur = obsevasi yg telah di rancang secara sistematis, tentang apa yg akan diamati dan dimana temapatnya.
4. Observasi tudak terstruktur = observasi yg tidak disiapkan secara sistematis tentang apa yg akan di observasikan.

7. ANALISIS DATA
Editing = proses pengecekan dan penyesuaian yg diperlukan terhadap data penelitian yg telah terkumpul.
Tujuan = mengurangi kesalahan atau kekurangan yg ada dalam data” yg terkumpul.

Editing dilakukan terhadap :
1. Kelengkapan jawaban
2. Keterbacaan tulisan
3. Kejelasan makna jawaban
4. Kesesuaian jawaban
5. Relevansi jawaban
6. Keseragaman satuan data

Koding = mengklasifikasikan jawaban” dari responden ke dalam kategori”
Langkah” yg dilakukan saat koding :
1. Menentukan kategori yg akan digunakan
2. Mengaokasikan jawaban” responden pada kategori” tsb.

Kesimpulan penelitian atau pemecahan masalah penelitian dibuat berdasarkan hasil proses pengujian data yg meliputi : pemilihan, pengumpulan dan analisis data

Konsep yg digunakan untuk mengukur kualitas data : validitas dan reabilitas.

Minggu, 08 November 2009

Wirus Cooyyy

A. SEJARAH PENGERTIAN WIRUS
1. Periode awal
Sejarah kewirausahaan dimulai dari periode awal yg dimotori oleh Marcopolo. Dalam masanya terdapat dua pihak yakni pihak pasif dan aktif.
Pihak pasif = pemilik modal dan mengambil keuntungan yg sangat banyak terhadap pihak aktif.
Pihak aktif = yg menggunakan modal tsb untuk berdagang antara lain dgn mengelilingi lautan, mereka menghadapi resiko baik fisik maupun sosial akan tetapi keuntungan yg diperoleh hanya 25%.
2. Abad 17
Wirausahawan = seorang pengambil resiko dgn melihat perilaku mereka yakni membeli pada harga yg tetap namun menjual dgn harga yg tidak pasti. (Richard Cantillon )
3. Abad 20
Inovasi yg melekat pada wirausahawan di masa sekarang.
• Kewirausahaan = kemampuan dalam menciptakan sesuatu yg baru dan berbeda.(Peter F. Drucker)
• Kewirausahaan = suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menentukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha). (Zimmerer)
• Kewirausahaan = proses mengkreasikan dgn menambah nilai sesuatu yg dicapai melalui usaha keras dan waktu yg tepat dgn memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko sosial, dan akan menerima reward yg berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian.
Entrepreneurship = jiwa kewirausahaan yg dibangun untuk menjembatani antara ilmu dgn kemampuan dasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas kewirausahaan, juga kemampuan manajerial yg dibutuhkan seorang entrepreneur.
Intrapreneurship = kewirausahaan yg terjadi didalam organisasi yg merupakan jembatan kesenjangan antara ilmu dgn keinginan pasar.
Entrepreneur = seseorang yg membawa SD berupa tenaga kerja, materiil, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yg menambahkan nilai yg lebih besar daripada sebelumnya, dan juga diliekatkan pada orang yg membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.
Entrepreneurial = kegiatan dalam menjalankan usaha / berwirausaha.

Perbedaan inventor dgn entrepreneur :
# Inventor = seseoramg yg mengkresikan sesuatu yg baru untuk pertama kalinya, ia termotivasi dgn ide dan pekerjaannya. Pada umumnya memiliki pendidikan dan motivasi berprestasi yg tinggi dan lebih menyukai menciptakan / menemukan sesuatu..
# Entrepreneur = lebih menyukai berorganisasi daripada menemukan sesuatu, ia mengatur dan memastikan agar organisasinya berkembang dan bertahan. Pada umumnya berupaya mengimplementasikan penemuan sehingga disukai publik .

Kewirausahaan mengacu pada perilaku yg meliputi :
1. pengambilan inisiatif
2. mengorganisasi dan mengorganisasi kembali mekanisme sosial dan ekonomi untuk mengubah SD dan situasi pada perhitungan praktis
3. penerimaan terhadap resiko kegagalan

4 hal yg dimiliki oleh seorang wirausahawan :
1. proses mengkresikan sesuatu yg baru dgn menambahkan nilainya
2. komitmen yg tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yg diberikan
3. memperkirakan resiko yg mungkin timbul
4. memperoleh reward

Beberapa faktor yg menyebabkan untuk berwirausaha :
1. Mengubah gaya hidup / meninggalkan karir yg telah dirintis
2. Adanya keinginan untuk membentuk usaha baru = a. budaya ; b. dukungan pemerintah ; c. pemahaman terhadap pasar ; d. peranan dari model ; e. ketersediaan finansial

4 keuntungan berwirausaha :
1. meningkatkan harga diri
2. memperoleh penghasilan untuk diri sendiri
3. ide dan motivasi yg timbul untuk maju
4. masa depan yg lebih cerah dan tidak tergantung kepada orang lain

Jurus awa menjadi pengusaha :
1. berani memulai = tidak perlu menunggu nanti, besok / lusa
2. berani menanggung resiko = tidak perlu takut mengalami kerugian
3. setiap tindakan yg dilakukan penuh perhitungan dan pertimbangan matang = jangan bertindak gegabah dalam melangkah / mengambil keputusan
4. seorang entrepreneur harus mampu menyusun suatu rencana sekarang dan ke depan sebagai pedoman dan alat kontrol baginya.
5. tidak cepat puas dan putus asa = seorang pengusaha dituntut untuk selalu haus kemajuan dan selalu merasa kurang, kemudian pantang menyerah apalagi putus asa
6. setiap tindakan harus diiringi dgn optimis dan penuh keyakinan karena ini merupakan motivasi untuk melangkah maju
7. memiliki tanggung jawab = wirausahawan selalu bertanggung jawab terhadap aktivitas yg ia lakukan terhadap semua pihak
8. memiliki etika dan moral sebagai benteng untuk berwirausaha agar menjadi sukses

Etika wirausaha :
a. sikap dan perilaku; b. penampilan; c. cara berpakaian; d. cara berbicara; e. gerak-gerik; f. dll

Sikap dan perilaku yg harus dijalankan oleh pengusaha :
1. Jujur dalam bertindak dan bersikap
2. Rajin, tepat waktu dan tidak pemalas
3. Selalu murah senyum
4. Lemah lembut dan ramah tamah
5. Sopan santun dan hormat
6. Selalu ceria dan pandai bergaul
7. Fleksibel dan memiliki rasa tanggung jawab
8. Serius dan suka menolong pelanggan
9. Rasa memiliki perusahaan yg tinggi

Ciri wirausahawan yg berhasil :
1. Memiliki visi dan tujuan yg jelas
2. Inisiatif dan selalu proaktif
3. Berorientasi pada prestasi
4. Berani mengambil resiko (uang dan waktu)
5. Kerja keras
6. Bertanggung jawab
7. Komitmen pada berbagai pihak
8. Mengembangkan dan memelihara hub. baik dgn berbagai pihak

5 sebab / cara mulai merintis usaha :
1. faktor keluarga pengusaha; 2. sengaja terjun; 3. iseng; 4. coba”; 5. terpaksa

Langkah” memulai berwirausaha :
1. Mengenali peluang usaha : sunber peluang usaha diantaranya perubahan iptek, perubahan kebijakan politik, perubahan sosia demografi
2. Optimalisasi potensi diri : pentingnya mengidentifikasi keunggulan kompetitif yang dimiliki sebagai aspek pengetahuan , motivasi, psikologis.
3. Fokus dalam bidang usaha
4. Berani memulai : dunia kewirausahaan adalah dunia ketidakpastian sementara informasi yang dimiliki oleh yang akan memulai usaha sedikit.

Cara memulai usaha yg lazim :
1. Memulai usaha dgn mendirikan perusahaan yg baru
2. Membeli perusahaan yg sudah ada / sudah berjalan sebelumnya
3. Kerjasama manajemen dgn sistem waralaba (franchising)
4. Mengembangkan usaha yg sudah ada

B. LANGKAH AWAL BERWIRAUSAHA
Neraca Pribadi
Tujuan 1.memahami pentingnya penyusunan suatu profile asset dan utang miik pribadi dan keluarga. 2 memperkirakan jumlah dana yang dapat di investasikan dalam usaha yang potensial. 3. memutuskan berpa besarnya jumlah dana yang akan ditanamkan dalam rencana usaha.
Kegunaan neraca pribadi adalah pengambilan resiko identifikasi kekuatan dan kelemahan pribadi dan uraian posisi keuangan.
Penyaringan Mikro
1. Lakukan penyaringan dari 10 produk menjadi 3 produk yg di anggap menguntungkan.
2. Penyaringan dilakukan dgn sistem penilaian rangking 1-5 berdasarkan pasar, tenaga kerja, teknologi, bahan baku, modal dan kebijakan pemerintah.
3. Produk yg memiliki ranking tertinggi akan dipilih untuk dijadikan rencana usaha.

Menyusun Rencana Bisnis
Rencana bisnis = suatu dokumen yang dirancang untuk merencanakan jalannya perusahaan dalam periode tertentu.
Rencana usaha memiliki 3 fungsi a. menetapkan proyek masa depan.. b. menetepkan sberapa baik sasaran yang dipenuhi,, c. mendapatkan uang.
Format rencana usaha merupakan struktur dmn pengusaha menetapkan aktivitas perusahaan.

Gambaran Umum Perusahaan.
1. isi rencana usaha dimulai dengan gambaran umum perusahaan,, 2. gambaran umum menampilkan aktivitas pokok dan sifat dasar perusahaan,, 3. mencakup visi,sasaran dan tujuan perusahaan..4. informasi lain2.

Contoh Gambaran Umum Perusahaan:
Dasar gagasan usaha : 1. prospek dasar 2. manfaat ekonomi 3. manfaat sosial.
Gambaran umum perusahaan : 1. visi 2. misi 3. sasaran 4. tujuan
Daftar riwayat hidup : 1. nama 2. TTL 3. agama 4. alamat 5. pendidikan terakhir 6. pelatiha yg diikuti 7. pengalaman 8. keterampilan 9. bakat/hobi 10. kegiatan sosial.

Dokumen Untuk Memulai Usaha
a. tanda daftar peruashaan (TDP); b. NPWP; c.bukti diri.

Dokumen Izin Usaha
a. surat izin usaha perdagangan (SIUP), b. (SIUI) c. (izin domisili) d. izin gangguan diperoleh melalui kelurahan setempat. e. izin mendirikan bangunan. f. izin dari departemen teknis sesuai dengan bidang usaha.

Proses Mendirikan Usaha
a.mengadakan rapat umum. b. dibuatkan akte notaris . c. di daftarkan ke pengadilan negeri . d. diberitakan daam lembaran negara.

Melakukan Analisis SWOT.
SWOT = analisis kekuatan , kelemahan, peluang, dan ancaman.
Tujuan SWOT = a.untuk menilai suatu proyek produk dalam kaitannya dengan kekuatannya dll. b.untuk latihan menggunakan SWOT dalam mengidentifikasi produk c. untuk memproleh bebrepa informasi sebelum membuat keputusan akhir d. untuk menilai diri pribadi dalam mengindentifikasi proyek individual

Langkah Analisis SWOT
a. jelaskan maksud dari SWOT dengan membaginya dalam 4 kota 4 persegi. b. siapkan format SWOT pada flichart kemudian isi kolom demi kolom. c. setiap organisasi berdikusi dan memberikan kontribusi dalam mengisi kolom per kolom.

Komponen Analisis SWOT
Kekuatan
Faktor kekuatan yang berada dibawah pengndalian wirausaha dan terjadi saat ini. Misal. harga bahan baku murah, memiliki keterampilan, harga produk bersaing, produk penemuan baru, kemasan yang baik.
Kelemahan
Faktor kelemahan yg berada dibawah pengendalian wirausaha dan terjadi saaat ini. Misal tidak ada pengawasan persediaan, pengawasan manajemen kurang baik, pengeolaan modal kerja kurang baik, kurang usaha promosi, dll.
Peluang
Faktor positif yg potensial yang berada di luar pengendalian wirausaha. Misal pengiriman staff untuk di training, produk sedang di kembangkan, kenaikan permintaan atas produk sejenis, kenaikan keuntungan, tidak ada produk sejenis di pasar, kapasitas produk meningkat tahun mendatang, kebijakan pemerintah yg menguntungkan, dll
Ancaman
Faktor yg berada diluar pengendalian wirausaha namun mempengaruhi terhadap kegagalan usaha dimasa mendatang. Misal biaya yang meningkat , kebijakan pemerintah yang kurang menguntungkan, kekurangan bahan baku, pesaing banyak, tenaga terampil yang pindah, dll.

Kerangka Analisis SWOT
Menganalisa aspek :
-organisasi & manajemen
-pemasaran
-teknis
-keuangan Menganalisa aspek :
-organisasi & manajemen
-pemasaran
-teknis
-keuangan
Menganalisa aspek :
-ekonomi
-politik
-sosbud
-teknologi
-demograpi Menganalisa aspek :
-ekonomi
-politik
-sosbud
-teknologi
-demograpi
Ket : kekuatan dan kelemahan adalah faktor intern yg dapat dikendalikan
peluang ancaman adalah faktor ekstern yg tidak dapat dikendalikan

C. RENCANA PEMASARAN
Pemasaran merupakan salah satu bagian terpenting dalam rencana usaha karena menyampaikan langsung sifat dasar usaha yang diharapkan dan cara dilakukan agar usaha dapat sukses.
Secara spesifik kegunaan bagian pemasaran adaah menjelaskan bagaimana usaha yang prospektif bakal menggerakan dalam bereaksi thd kondisi pasar untuk menghasilkan penjualan
Mengarahkan perhatian pada produk dan jasa perusahaan terebih dahulu.
Karakteristik dan daya tarik produk dan jasa harus disampaikan dengan jelas dan sederhana.

Definisi Pasar dan Peluang
a. bagian pemasaran dalam rencana usaha harus menentukan permintaan produk dan jasa termasuk juga potensi usaha.
b. bagian ini sering kali dimulai dengan pembahasan pasar yang akan dilayani dengan menampilkan latar belakang industri, sumber permintaan, serta memenuhi permintaan.

Strategi Pemasaran
a. strategi pemasaran yang menjelaskan bagaimana usaha akan mengelola dan mengimplementasikan pemasaran untuk mencapai kinerja penjualan yang harus ditampilkan
b. elemen seperti distribusi , penerapan harga, periklanan, promosi, anaisis tempat, dan anggaran yang terkait, semua nya perlu dibahas tergantung pada seberapa penting semua itu bagi keseluruhan strategi pemasaran perusahaan.

Persaingan dan Pengaruh Lain.
a. kinerja usaha akan dipengaruhi oleh faktor eksternal dimana usahanya sedikit,' b. paling utama adalah persaingan. c. mengidentifikasi usaha , produk, atau jasa yang spesifik.

Strategi produk : perusahaan perlu mengidentifikasi bagaimana merek, mutu, ukuran, desain, kemasan dll. Dari produk yang akan ditawarkan.
Merk (brands) = nama , istilah, tanda , simbol, rancangan , atau kombinasi dari hal” tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari seorang atau sekelompok, penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.
Pengemasan (packaging) = semua kegiatan yg merancang dan memproduksi wadah atau pembungkus suatu produk.
Pelabelan (labelling) = tempelan sederhana pada produk atau gambar yg dirancang dgn rumit yg merupakan suatu kesatuan dgn kemasan.

3 Strategi Mengenai Jumlah Perantara
1. intensive distribution = banyak pedagang besar dan pengecer, pasaran hanya untuk produk yg dibutuhkan, tanggung jawab advertising ada pada produsen, sedikit control baik harga maupun promosi.
2. selective distribution = beberapa pedagang besar dan pengecer, daerah geografis bagi pedagang besar dan pengecer dibatasi.
3. ekslusive distribution = hanya 1 retailer pada tempat tertentu, produsen melaksanakan control terhadap harga dan promosi.

Bauran Promosi
Periklanan = bentuk penampilan non personal yg dibayar untuk mempresentasikan dan mempromosikan barang dan jasa oleh sponsor yg dikenal.
Personal Selling = suatu interaksi antara sales people atau wiraniaga dgn pembeli prospektif dalam memperkenalkan barang atau jasa.
Sales Promotion = suatu aktivitas yg ditujukan untuk meningkatkan penjualan.
Direct Marketing = suatu sistem interaktif dari pemasaran yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk mempengaruhi respon terukur transaksi pada berbagai lokasi
Public Relation = kiat pemasaran penting lainnya . Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan pemasok dan penyalur.
kegiatan Public Relation
a. hubungan pers. b.publikasi produk c. komunikiasi perusahaan d. lobi. e. pemberian nasehat.
.
D. LOKASI DAN LAYOUT.
Lokasi = tempat untuk menjalankan kegiatan usaha sebagai tempat perencanaan pengambian keputusan pengendalian proses produksi penjualan, sebagai tempat penyimpanan.

keuntungan yang diperoleh dengan mendapatkan lokasi yang tepat antara lain :
1. pelayanan yang diberikan pada konsumen
2. kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja
3. kemudahan dalam memperoleh bahan baku
4. kemudahan dalam memperluas lokasi usaha
5. memiliki nilai atau harga ekonomi
6. meminimalkan terjadi nya konflik

jenis” lokasi :
a. lokasi untuk kantor pusat
b. lokasi untuk pabrik
c.lokasi untuk gudang
d.lokasi untuk kantor cabang

penentuan lokasi :
a. jenis usaha yang dijalankan
b. dekat konsumen atau pasar
c.ketersediaan tenaga kerja'
d.,sarana dan prasarana
e. dekat dengan pusat pemerintahan
f.dekat lembaga keuangan
g. berada dikawaasn industri
h. hukum yang berlaku

Layout = proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi atau operasi , perncanaan layout berkenaan dengan produk proses, sdm, dan lokasi

untuk memperoleh layout yang baik :
1kapasitas dan tempat yang dibutuhkan
2. peralatan untuk menangani masalah material dan bahan.
3. lingkungan dan estetika keputusan layout harus didasarkan pada lingkungan dan estetika, tujuan nya agar ada keleluasaan dan kenyamanan tempat kerja
4. arus informasi perimbangan terhadap cara untuk memindahkan informasi.
5. biaya pemindahan antar tempt kerja yang berbeda.

tujuan dalam penentuan lokasi dan layout
a. agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat , baik untuk lokasi pabrik gudang, cabang , pusat.
b.agar perusahaan dapat menentikan layout yang sesuai.
c.agar perushaan dapat ,menentukian teknolgi yang akan dipakai.
d. agar perusahaan dapat menentukan metode persediaan yang paling baik.
e. agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan dimasa yang akan datang

E. ASPEK PENGELOLAAN SDM
Manajemen SDM = konsep yg bertalian dgn kebijakan, prosedur, dan praktik bagaimana mengatur dan mengelola orang daam perusahaan untuk mencapai tujuan yg telah ditetapkan.
Manajemen SDM = pendayagunaan SDM untuk mencapai tujuan” organisasi (Mondy dan Noe 1990)

fungsi” manajemen SDM
Analisa jabatan = proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yg berhubungan dgn suatu jabatan. Untuk itu, perlu diketahui pekerjaan apa saja yg dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dilakukan serta persyaratan untuk menduduki suatu jabatan.
Analisa jabatan = suatu proses yg sistematis untuk mengumpulkan, menganalisa data dan informasi suatu jabatan.
Perencanaan SDM = kegiatan merencanakan jumlah tenaga kerja yg dibutuhkan sesuai dgn analisa jabatan yg sudah dibuat.
Perencanaan tenaga kerja meliputi jumlah tenaga kerja yg dibutuhkan serta persyaratan yg diinginkan, hal ini agar perusahaan tidak mengalami kekurangan atau kelebihan karyawan.
Pengadaan Tenaga Kerja = upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yg tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi dalam upaya mencapai tujuan yg telah ditentukan.
Pengadaan tenaga kerja meliputi kegiatan penarikan dan seleksi tenaga kerja.
- Penarikan tenaga kerja = upaya mencari calon karyawan yg memenuhi syarat” tertentu sehingga di perusahaan dapat memilih orang” yg paling tepat untuk mengisi lowongan yg ada.
- Proses recruitment = perencanaan SDM – aternatif – terhadap recruitment – recruitment- sumber internal / eksternal – metode internal / eksternal – pelamar.
Seleksi = proses identifikasi dan pemilihan orang” dari sekelompok pelamar yg paling cocok atau yg paling memenuhi syarat untuk jabatan atau posisi tertentu.
Proses seleksi ada 2 sistem yaitu sistem gugur dan sistem kompensasi.
Pengembangan SDM merupakan upaya manajemen yg terencana dan dilakukan secara kesinambungan untuk meningkatkan kompensasi pekerja dan unjuk kerja organisasi melalui program pelatihan, pendidikan dan pengembangan.
- Pelatihan meliputi aktivitas” yg berfungsi meningkatkan unjuk kerja seseorang dalam pekerjaan yg sedang dijalani atau yg terkait dgn pekerjaan ini.
- Pendidikan mencakup kegiatan” yg diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi menyeluruh seseorang dalam arah tertentu dan berada di luar lingkup pekerjaan yg ditanganinya saat ini.
- Pengembangan meiputi pemberian kesempatan belajar yg bertujuan untuk pengembangan individu, tetapi tidak dibatasi pada pekerjaan tertentu pada saat ini atau masa yg akan datang.
- Pendidikan dan pelatihan diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan sehingga mampu memenuhi tuntutan organisasi dalam menghadapi persaingan dan perubahan.
- Pendidikan dan pelatihan dapat dilakukan dalam perusahaan atau di luar perusahaaan sesuai dgn pertimbangan kebutuhan dan kemampuan keuangan perusahaan.
Kompensasi = setiap bentuk imbalan yg diterima oleh seseorang sebagai balasan atas kontribusinya terhadap organisasi.
- Tujuan kompensasi = a. mendapatkan karyawan yg berkualitas; b. mempertahankan karyawan yg sudah ada; c. menjamin terciptanya keadilan; d. memberi penghargaan atas perilaku yg diharapkan; e. mengendalikan biaya; f. mengikuti peraturan atau hukum yg berlaku; g. menumbuhkan saling pengertian; h. membantu menciptakan efisiensi adm.
- Klasifikasi kompensasi = 1. langsung = gaji dan upah pokok, insentif dan bagi hasil; 2. tidak langsung = berbetuk program kesejahteraan dan pelayanan.
Perencanaan karir = perjalanan kerja seseorang selama berada di perusahaan sejak dimulai bekerja sampai berhenti bekerja berdasarkan evaluasi kinerja atau penilaian prestasi kerja terhadap seleruh karyawan.
Kebijakan kesejahteraan = perusahaan perlu memikirkan keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk pada kondisi fisik (penyakit dan kecelakaan kerja) dan mental karyawan akibat lingkungan kerja (penyakit akibat stress dan kehidupan kerja yg berkualitas rendah).
PHK = kebijakan perusahaan untuk memberhentikan seorang karyawan yg di sebabkan : 1. memasuki masa pensiun; 2. permintaan pengunduran diri; 3. pemecatan kerja karena kesalahan; 4. pensiun dini; 5. meninggal dunia; 6. permintaan sendiri.

G. MENILAI KEBUTUHAN USAHA
Kebutuhan usaha = hal” yg harus dipenuhi perusahaan untuk mendirikan dan menjalankan suatu usaha pada awal perusahaan didirikan.
Kebutuhan usaha yg dibutuhkan terdiri dari beragam jenis, tergantung dari bidang usaha masing” perusahaan dgn penilaian secara benar dan akurat agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan pada saat usaha hendak dijalankan

Modal usaha = sesuatu yg diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan mulai dari berdiri sampai beroperasi (uang = membiayai segala keperluan dan tenaga/keahlian = mengelola atau menjalankan usaha)
1. Modal investasi = digunakan untuk jangka panjang dan berulang”, pada umumnya lebih dari 1 tahun.
2. Modal kerja = digunakan untuk operasional perusahaan pada saat perusahaan sedang beroperasi.

Rabu, 15 Juli 2009

anu bedface

Standar Pengendalian Intern (SPI)
a.Pengertian
Suatu satuan usaha atas laporan keuangan yg mencakup kebijakan dan prosedur yg berkaitan dengan kemampuan satuan usaha untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan dat keuangan tahunan konsisten dengan asersi yg terkandung dalam laporan keuangan tahunan.
b.Konsep Dasar Penilaian SPI
Tanggung jawab = penyusunan SPI adalah tanggung jawab manajemen
Keyakinan memadai = penyusunan SPI bukan untuk memberikan keyakinan yg absolute bahwa perusahaan akan terbebas dari kecurangan tetapi memadai
Keterbasan bawaan = SPI sangat dipengaruhi faktor kelemahan yg ada pada manusia
c.Fungsi SPI
Bagi Klien = memberikan manajemen keyakinan yg memadai bahwa tujuan dan sasaran yg penting dapat dicapai oleh perusahaan
Bagi Auditor = memenuhinya auditor berkepentingan terhadap internal accounting control, yaitu data yg andal dan pengamanan terhadap aktifa dan catatan yg berdampak langsung terhadap laporan keuangan dan asersi manajemen
d.Tujuan Penyusunan SPI
Bagi Klien = 1. menyediakan data yg handal 2. mengamankan akiva dan catatan 3. meningkatkan efisiensi operasional 4. mendorong ketaatan kepada kebijakan yg ditetapkan
Bagi Auditor = 1. transaksi yg dicatat absah (keabsahan) 2. transaksi diotorisasi dengan pantas (otorisasi) 3. transaksi yg terjadi dicatat (kelengkapan) 4. transaksi dinilai dengan pantas (penilaian) 5. transaksi di klasifikasikan dengan pantas (klasifikasi) 6. transaksi dicatat pada waktu yg sama (waktu) 7. transaksi dimasukkan dalam buku besar dengan lengkap dan iktisar dengan benar dalam buku tambahan (posting ke rekening)
e.Elemen atau Komponen SPI
= lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, prosedur pengendalian, pemisahan tugas, (pencatatan, penyimpanan, penguasaan), sistem otorisasi yg cukup praktek yg sehat, pegawai yg kompeten
f.Alasan Pemahaman SPI
Auditability = informasi integritas manajemen, sifat dan luas catatan
Salah saji yg material dan potensial = mengidentifikasi kekeliruan dan ketidakberesan potensial untuk dapat mempengaruhi laporan keuangan dan menetapkan resiko
Resiko penemuan = langsung berpengaruh resiko penemuan yg direncanakan
Perancangan pengujian = informasi yg diperoleh harus bisa merancang pengujian saldo laporan keuangan
g.Pemahaman SPI
Rancangan kebijakan dan prosedur dalam masing” elemen
Penempatan dalam operasi
h.Prosedur Pemahaman SPI
= 1. pengalaman dalam periode sebelumnya 2. tanya jawab dengan klien 3. kebijakan dan pedoman sistem klien 4. inspelasi dokumen dan catatan 5. pengamatan atas aktivitas operasi satuan usaha
i. Alat Untuk Memahami SPI
= 1. deskripsi naratif 2. flow chart 3. quesioner atau internal control
j. Pengujian SPI
= 1. tanya jawab 2. inspeksi atas dokumen 3. pengamatan 4. pelaksanaan ulang
Jenis” Pengujian
Pemahaman SPI
Pengujian SPI
Pengujian subtantif atas transaksi
Pengujian analitis
Pengujian terinci atas saldo
Hubungan pengendalian dengan bahan bukti
Pemahaman SPI, pengujian SPI, pengujian subtantif = dokumen, observasi, tanya jaab dan akurasi mekanis
Pengujian terinci atas saldo = konfirmasi, pemeriksaan fisik
Semua pengujian = tanya jawab


Sistem pemrosesan data electronik(PDE) pada audit
a.kompleksitas sistem PDE
kompleksitas teknis
1.pemrosesan on-line memungkinkan akses langsung ke dalam komputer karena menggunakan terminal display baik untuk tujuan masukan maupun keluaran. Sistem ini memungkinkan suatu pemograman dan beberapa fungsi operator tertentu dilaksanakan secara online.
2.sistem komunikasi: saluran komunikasi dapat menghubungkan komputer secara langsung dengan seluruh pemakai sistem.
3.pemrosesan yang terdistribusi : fungsi komputer tersebar diantara beberapa CPU.
4.manajamen database : saat aplikasi komputer di proses data yang dimasukan di format ke dalam struktur file yang diinginkan
5.sistem operasi komleks: sistem operasi mengelola kegiatan dari komputer.

#luas pemakaian
Jika perusahaan dan akuntasi lebih banyak menggunakan komputer maka sistem nya harus lebih kompleks untuk menampung kebutuhan pemrosesan
Misalnya dengan menambah siklus traksaksi yang dikomputerisasi.
# Dampak PDE pada organisasi
1.perubahan dalam organisasi : a. fasilitas : fasilitas yang dibutuhkan yaitu ruangan perangkat komputer, pemeliharaan ruangan. B. penyusunan staff : penerapan EDP membutuhkan pegawai yang handal. Untuk mengoperasikan komputer. C. sentralisasi data dan pemisahan tugas: penerapan EDP memungkinkan pengumpulan data dari berbagai macam bagian. D. Metode otorisasi.


2.daya saji informasi
a.daya saji data masukan B. daya saji pemrosesan C. daya saji transaksi jejak : pengumpulan dokumen dan catatan sumber yang memungkinkan organisasi untuk menelusuri ayat pemasukan akuntansi

3.Potensi kesalahan yang material: A. berkurangnya keterlibatan manusia B. keseragaman pemrosesan C. akses yang tidak di otorisasi D. kehilangan data : apabila data di sentralisasikan terdapat resiko meningkat bahwa data tersebut akan hilang dan rusak
4.Potensi untuk meningkatkan pengendalian

#pengendalian PDE
a.pengendalian umum : pengendalian yang berkaitan dengan seluruh bagian sistem PDE sehingga harus di evaluasi di bagian awal audit.
b.Pengendalian aplikasi : pengendalian yang diterapkan pada pengguna spesifik dari sistem PDE auditor merencanakan untuk mengurangi resiko pengendalian.

Pengendalian
#Pengendalian umum : katagori pengendalian nya :
1.rencana organisasi dan operasi aktivitas PDE contoh pemisaha antara pemogram dan operator
2.prosedur untuk mendokumentasikan memeriksa kembali dan memisahkan sistem dengan program contoh nya. Instruksi pelaksanaan program yang memadai untuk pengoperasian komputer.
3.pengendalian atas akses ke peralatan program dan file data .. contoh nya otorisasi password yang di butuhkan oleh terminal komputer untuk di operasikan

# Pengendalian aplikasi : katagori pengendaliannya :
a.masukan contoh nya otorisasi pra-pemrosesan transaksi penjualan
b.pemrosesan contoh nya pengujian kelayakan atas harga jual per unit dari suatu penjualan
c.keluaran contohya penelahaan pasca pemrosesan transaksi penjualan oleh bagian penjualan.
# Memproses pemohonan SPI pada lingkungan PDE
Tujuan memahami SPI pada PDE,membantu menentukan,berdasarkan kecukupan pengendalian intern yang ada,bahan bukti audit yang harus dikumpulkan
Pendekatan SPI pada PDE
1.bagan arus : menekankan pada organisasi perusahaan dan arus informasi yang melalui sistem
2.kuisioner PDE : menekankan pada pengendalian spesipik tanpa mengaitkan masing2 pengendalian satu sama lain
3.daftar kekeliruan : mendukung kedua pendekatan diatas dengan memperlihatkan kekeliruan dan penyimpangan sebenarnya yang akan dilaporkan oleh sistem PDE
# Auditing sekitar komputer
Auditor mendapatkan pemahaman atas SPI dan melaksanakan pegujian atas pengendalian dan pengujian subtantive atas transaksi dan prosedur verifikasi saldo akun dengan cara yang sama seperti dalam sistem manual tidak dilakukan upaya pengujian pengendalian PDE klien,akan tetapi auditor bisa menggunakan computer untuk melaksanakan prosedur audit.Hal ini hanya mungkin apabila kondisi berikut terpenuhi :
1.dokumen sumber tersedia dalam bahasa non-mesin
2.dokumen2 disimpan dalam file dengan cra yang mudah ditemukan untuk tujuan auditing
3.keluaran didaftar dalam rincian yang mencakupi agar memudahkan auditor menelusuri setiap transaksi dari dokumen sumber pada keluaran atau sebaliknya…
# auditing dengan pengunaan komputer
Cara auditor menggunakan komputer untuk melaksanakan prosedur audit
1.memproses data pengujian pada sistem komputer klien sebagai bagian dari pengujian atas pengendalian
2.menguji pencatatan yang diselengarakan computer sebagai sarana untuk melakukan veripikasi atas laporan keuangan klien
3.menggunakan computer untuk melaksanakan audit yang terpisah dari catatan clien
pendekatan data pengujian yang digunakan
c.pendekatan data pengujian : menentukan apakah program komputer klien dapat menanggani dengan benar transaksi yang sah ataupun tidak sah.selain itu juga, mengevaluasi kemampuan sistem klien ,menanggani berbagai enis transaksi
d.pendekatan program komputer auditor : dgn menjalankan programnya sendiri dengan terkendali dgn tujuan untuk melakukan verifikasi atas data klien yang dicatat dalam bahasa mesin.selain itu juga menguji keluaran dari sistem mengenai ketetapannya.
e.Menggunakan perangkat lunak audit yang digeneralisasikan : program yang digeneralisasikan terdiri dari perangkat program komputer yang secra bersamaan melaksanakan bermacam fungsi pemrosesan data.manfaatnya yaitu program2 ini dikembangkan dengan cara sedemikian sehingga staf audit dapat dengan cepat dilatih untuk menggunakan program tersebut.selain itu dengan program yang digeneralisasi, suatu program tunggal dapat diterapkan pada lingkup tugas2 luas tanpa harus mengeluarkan biaya atau mengalami kesulitan dalam pengembangan program individual.
# Auditing dengan bantuan mikrokomputer
Penggunaan mikrokomputer dalam auditing adalah pengembangan neraca saldo dan skedul utama,review analitik, pembuatan program audit, sampling statistik,dan penyiapan perangkat lunak yang tersedia…
Audit program
Rancangan pengajian compliences
Laksanakan pemahaman SPI  tingkat resiko SPI  evaluasi biaya dan manfaat dari pengajian SPI  rancangan pengujian pengendalian & subtantive atas transaksi itu ada :
1.prosedur audit
2.ukuran sampel
3.pos/unsur/item yang terpilih
4.saat pengujian.
- To analis : memeriksa dengan cara memecah-mecah atau membagi menjadi bagian yang lebih kecil untuk menentukan hubungan antara bagian tersebut.
- To examine : arti luas dari pekerjaan terhadap laporan keuangan
- To check : pengawasan atau supervisi untuk menjamin ketetapan atau sama artinya dengan memeriksa dan menempatkan suatu benda
- komparative : memeriksa dua data atau informasi dengan memperhatikan persamaan dan perbedaannya
- konfirmasi : usaha pencarian bukti dmn pihak lain meneguhkan beberapa informasi yang diperiksa
- footing : memeriksa kebenaran penjumlahan & pengurangan kebawah
- cross footing : memeriksa kebenaran penjumlahan ke samping
- to inspect/scan : menelaah secra kritis tanpa melakukan verifikasi yang lengkap.
- rekonsiliasi : mencocokan dua sumber yang terpisah mengenai hal yang sama dan klo terdapat perbedaan, perbedaa tersebut harus dapat dijelaskan.
- testing atau sampling : memeriksa bagian2 tertentu dari suatu populasi yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan mengenai kedaan populasi tsb.
- to trace : memeriksa dengan cara mengurut menelusuri ke asal
- verifikasi : pemeriksaan mengenai kebenaran perhitungan seperti memeriksa penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian.
- if vouching : memeriksa dokumen dasar dilakukan untuk membuktikan sah atau tidaknya suatu transaksi dari segi akuntasi
- read : pemeriksaan tertulis untuk menentukan fakta yang berkaitan dgn audit
- compute : perhitungan yang dilakukan oleh auditor independen dari angka2 klien
- hitung ulang : perhitungan untuk menentukan apakah perhitungan klien benar
- hitung secara specific : menentukan aktiva yang ada di tempat klien pada waktu tertentu
- observasi : tindakan pengamatan terhadap suatu bukti.

aing tea

Standar Pengendalian Intern (SPI)
a.Pengertian
Suatu satuan usaha atas laporan keuangan yg mencakup kebijakan dan prosedur yg berkaitan dengan kemampuan satuan usaha untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan dat keuangan tahunan konsisten dengan asersi yg terkandung dalam laporan keuangan tahunan.
b.Konsep Dasar Penilaian SPI
Tanggung jawab = penyusunan SPI adalah tanggung jawab manajemen
Keyakinan memadai = penyusunan SPI bukan untuk memberikan keyakinan yg absolute bahwa perusahaan akan terbebas dari kecurangan tetapi memadai
Keterbasan bawaan = SPI sangat dipengaruhi faktor kelemahan yg ada pada manusia
c.Fungsi SPI
Bagi Klien = memberikan manajemen keyakinan yg memadai bahwa tujuan dan sasaran yg penting dapat dicapai oleh perusahaan
Bagi Auditor = memenuhinya auditor berkepentingan terhadap internal accounting control, yaitu data yg andal dan pengamanan terhadap aktifa dan catatan yg berdampak langsung terhadap laporan keuangan dan asersi manajemen
d.Tujuan Penyusunan SPI
Bagi Klien = 1. menyediakan data yg handal 2. mengamankan akiva dan catatan 3. meningkatkan efisiensi operasional 4. mendorong ketaatan kepada kebijakan yg ditetapkan
Bagi Auditor = 1. transaksi yg dicatat absah (keabsahan) 2. transaksi diotorisasi dengan pantas (otorisasi) 3. transaksi yg terjadi dicatat (kelengkapan) 4. transaksi dinilai dengan pantas (penilaian) 5. transaksi di klasifikasikan dengan pantas (klasifikasi) 6. transaksi dicatat pada waktu yg sama (waktu) 7. transaksi dimasukkan dalam buku besar dengan lengkap dan iktisar dengan benar dalam buku tambahan (posting ke rekening)
e.Elemen atau Komponen SPI
= lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, prosedur pengendalian, pemisahan tugas, (pencatatan, penyimpanan, penguasaan), sistem otorisasi yg cukup praktek yg sehat, pegawai yg kompeten
f.Alasan Pemahaman SPI
Auditability = informasi integritas manajemen, sifat dan luas catatan
Salah saji yg material dan potensial = mengidentifikasi kekeliruan dan ketidakberesan potensial untuk dapat mempengaruhi laporan keuangan dan menetapkan resiko
Resiko penemuan = langsung berpengaruh resiko penemuan yg direncanakan
Perancangan pengujian = informasi yg diperoleh harus bisa merancang pengujian saldo laporan keuangan
g.Pemahaman SPI
Rancangan kebijakan dan prosedur dalam masing” elemen
Penempatan dalam operasi
h.Prosedur Pemahaman SPI
= 1. pengalaman dalam periode sebelumnya 2. tanya jawab dengan klien 3. kebijakan dan pedoman sistem klien 4. inspelasi dokumen dan catatan 5. pengamatan atas aktivitas operasi satuan usaha
i. Alat Untuk Memahami SPI
= 1. deskripsi naratif 2. flow chart 3. quesioner atau internal control
j. Pengujian SPI
= 1. tanya jawab 2. inspeksi atas dokumen 3. pengamatan 4. pelaksanaan ulang
Jenis” Pengujian
Pemahaman SPI
Pengujian SPI
Pengujian subtantif atas transaksi
Pengujian analitis
Pengujian terinci atas saldo
Hubungan pengendalian dengan bahan bukti
Pemahaman SPI, pengujian SPI, pengujian subtantif = dokumen, observasi, tanya jaab dan akurasi mekanis
Pengujian terinci atas saldo = konfirmasi, pemeriksaan fisik
Semua pengujian = tanya jawab


Sistem pemrosesan data electronik(PDE) pada audit
a.kompleksitas sistem PDE
kompleksitas teknis
1.pemrosesan on-line memungkinkan akses langsung ke dalam komputer karena menggunakan terminal display baik untuk tujuan masukan maupun keluaran. Sistem ini memungkinkan suatu pemograman dan beberapa fungsi operator tertentu dilaksanakan secara online.
2.sistem komunikasi: saluran komunikasi dapat menghubungkan komputer secara langsung dengan seluruh pemakai sistem.
3.pemrosesan yang terdistribusi : fungsi komputer tersebar diantara beberapa CPU.
4.manajamen database : saat aplikasi komputer di proses data yang dimasukan di format ke dalam struktur file yang diinginkan
5.sistem operasi komleks: sistem operasi mengelola kegiatan dari komputer.

#luas pemakaian
Jika perusahaan dan akuntasi lebih banyak menggunakan komputer maka sistem nya harus lebih kompleks untuk menampung kebutuhan pemrosesan
Misalnya dengan menambah siklus traksaksi yang dikomputerisasi.
# Dampak PDE pada organisasi
1.perubahan dalam organisasi : a. fasilitas : fasilitas yang dibutuhkan yaitu ruangan perangkat komputer, pemeliharaan ruangan. B. penyusunan staff : penerapan EDP membutuhkan pegawai yang handal. Untuk mengoperasikan komputer. C. sentralisasi data dan pemisahan tugas: penerapan EDP memungkinkan pengumpulan data dari berbagai macam bagian. D. Metode otorisasi.


2.daya saji informasi
a.daya saji data masukan B. daya saji pemrosesan C. daya saji transaksi jejak : pengumpulan dokumen dan catatan sumber yang memungkinkan organisasi untuk menelusuri ayat pemasukan akuntansi

3.Potensi kesalahan yang material: A. berkurangnya keterlibatan manusia B. keseragaman pemrosesan C. akses yang tidak di otorisasi D. kehilangan data : apabila data di sentralisasikan terdapat resiko meningkat bahwa data tersebut akan hilang dan rusak
4.Potensi untuk meningkatkan pengendalian

#pengendalian PDE
a.pengendalian umum : pengendalian yang berkaitan dengan seluruh bagian sistem PDE sehingga harus di evaluasi di bagian awal audit.
b.Pengendalian aplikasi : pengendalian yang diterapkan pada pengguna spesifik dari sistem PDE auditor merencanakan untuk mengurangi resiko pengendalian.

Pengendalian
#Pengendalian umum : katagori pengendalian nya :
1.rencana organisasi dan operasi aktivitas PDE contoh pemisaha antara pemogram dan operator
2.prosedur untuk mendokumentasikan memeriksa kembali dan memisahkan sistem dengan program contoh nya. Instruksi pelaksanaan program yang memadai untuk pengoperasian komputer.
3.pengendalian atas akses ke peralatan program dan file data .. contoh nya otorisasi password yang di butuhkan oleh terminal komputer untuk di operasikan

# Pengendalian aplikasi : katagori pengendaliannya :
a.masukan contoh nya otorisasi pra-pemrosesan transaksi penjualan
b.pemrosesan contoh nya pengujian kelayakan atas harga jual per unit dari suatu penjualan
c.keluaran contohya penelahaan pasca pemrosesan transaksi penjualan oleh bagian penjualan.
# Memproses pemohonan SPI pada lingkungan PDE
Tujuan memahami SPI pada PDE,membantu menentukan,berdasarkan kecukupan pengendalian intern yang ada,bahan bukti audit yang harus dikumpulkan
Pendekatan SPI pada PDE
1.bagan arus : menekankan pada organisasi perusahaan dan arus informasi yang melalui sistem
2.kuisioner PDE : menekankan pada pengendalian spesipik tanpa mengaitkan masing2 pengendalian satu sama lain
3.daftar kekeliruan : mendukung kedua pendekatan diatas dengan memperlihatkan kekeliruan dan penyimpangan sebenarnya yang akan dilaporkan oleh sistem PDE
# Auditing sekitar komputer
Auditor mendapatkan pemahaman atas SPI dan melaksanakan pegujian atas pengendalian dan pengujian subtantive atas transaksi dan prosedur verifikasi saldo akun dengan cara yang sama seperti dalam sistem manual tidak dilakukan upaya pengujian pengendalian PDE klien,akan tetapi auditor bisa menggunakan computer untuk melaksanakan prosedur audit.Hal ini hanya mungkin apabila kondisi berikut terpenuhi :
1.dokumen sumber tersedia dalam bahasa non-mesin
2.dokumen2 disimpan dalam file dengan cra yang mudah ditemukan untuk tujuan auditing
3.keluaran didaftar dalam rincian yang mencakupi agar memudahkan auditor menelusuri setiap transaksi dari dokumen sumber pada keluaran atau sebaliknya…
# auditing dengan pengunaan komputer
Cara auditor menggunakan komputer untuk melaksanakan prosedur audit
1.memproses data pengujian pada sistem komputer klien sebagai bagian dari pengujian atas pengendalian
2.menguji pencatatan yang diselengarakan computer sebagai sarana untuk melakukan veripikasi atas laporan keuangan klien
3.menggunakan computer untuk melaksanakan audit yang terpisah dari catatan clien
pendekatan data pengujian yang digunakan
c.pendekatan data pengujian : menentukan apakah program komputer klien dapat menanggani dengan benar transaksi yang sah ataupun tidak sah.selain itu juga, mengevaluasi kemampuan sistem klien ,menanggani berbagai enis transaksi
d.pendekatan program komputer auditor : dgn menjalankan programnya sendiri dengan terkendali dgn tujuan untuk melakukan verifikasi atas data klien yang dicatat dalam bahasa mesin.selain itu juga menguji keluaran dari sistem mengenai ketetapannya.
e.Menggunakan perangkat lunak audit yang digeneralisasikan : program yang digeneralisasikan terdiri dari perangkat program komputer yang secra bersamaan melaksanakan bermacam fungsi pemrosesan data.manfaatnya yaitu program2 ini dikembangkan dengan cara sedemikian sehingga staf audit dapat dengan cepat dilatih untuk menggunakan program tersebut.selain itu dengan program yang digeneralisasi, suatu program tunggal dapat diterapkan pada lingkup tugas2 luas tanpa harus mengeluarkan biaya atau mengalami kesulitan dalam pengembangan program individual.
# Auditing dengan bantuan mikrokomputer
Penggunaan mikrokomputer dalam auditing adalah pengembangan neraca saldo dan skedul utama,review analitik, pembuatan program audit, sampling statistik,dan penyiapan perangkat lunak yang tersedia…
Audit program
Rancangan pengajian compliences
Laksanakan pemahaman SPI  tingkat resiko SPI  evaluasi biaya dan manfaat dari pengajian SPI  rancangan pengujian pengendalian & subtantive atas transaksi itu ada :
1.prosedur audit
2.ukuran sampel
3.pos/unsur/item yang terpilih
4.saat pengujian.
- To analis : memeriksa dengan cara memecah-mecah atau membagi menjadi bagian yang lebih kecil untuk menentukan hubungan antara bagian tersebut.
- To examine : arti luas dari pekerjaan terhadap laporan keuangan
- To check : pengawasan atau supervisi untuk menjamin ketetapan atau sama artinya dengan memeriksa dan menempatkan suatu benda
- komparative : memeriksa dua data atau informasi dengan memperhatikan persamaan dan perbedaannya
- konfirmasi : usaha pencarian bukti dmn pihak lain meneguhkan beberapa informasi yang diperiksa
- footing : memeriksa kebenaran penjumlahan & pengurangan kebawah
- cross footing : memeriksa kebenaran penjumlahan ke samping
- to inspect/scan : menelaah secra kritis tanpa melakukan verifikasi yang lengkap.
- rekonsiliasi : mencocokan dua sumber yang terpisah mengenai hal yang sama dan klo terdapat perbedaan, perbedaa tersebut harus dapat dijelaskan.
- testing atau sampling : memeriksa bagian2 tertentu dari suatu populasi yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan mengenai kedaan populasi tsb.
- to trace : memeriksa dengan cara mengurut menelusuri ke asal
- verifikasi : pemeriksaan mengenai kebenaran perhitungan seperti memeriksa penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian.
- if vouching : memeriksa dokumen dasar dilakukan untuk membuktikan sah atau tidaknya suatu transaksi dari segi akuntasi
- read : pemeriksaan tertulis untuk menentukan fakta yang berkaitan dgn audit
- compute : perhitungan yang dilakukan oleh auditor independen dari angka2 klien
- hitung ulang : perhitungan untuk menentukan apakah perhitungan klien benar
- hitung secara specific : menentukan aktiva yang ada di tempat klien pada waktu tertentu
- observasi : tindakan pengamatan terhadap suatu bukti.